Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

H-10

Sepuluh Mungkin bukan angka favorit kebanyakan orang. Tidak juga saya. Saya menyukai angka sembilan dan tujuh. Kenapa? Untuk angka sembilan saya tidak punya alasan. Angka tujuh? Ini karena keluarga inti kami berjumlah tujuh orang. Ini alasan mainstream. Setidaknya untuk saya dan adik-adik perempuan saya. Sepuluh Ini adalah angka yang selalu ingin dicapai anak sekolah. Lambang supremasi bahwa mereka mencapai nilai tertinggi. Kertas yang tertulis tinta merah 10 dan tanda contreng dan paraf guru, adalah harta berharga yang bisa dibawa pulang dengan berlari untuk segera ditunjukkan pada ibu di rumah, bahwa hari itu, hari itu, sang anak berhasil. Walaupun saya sendiri jarang menunjukkan pada Mom, angka-angka yang berhasil saya raih. Mom dan Ayah tidak terlalu tertarik dengan angka-angka itu. Bagi mereka, menjadi anak berperangai baik, berani dan bisa mengaji adalah yang utama. Angka 10, bagi saya (dulu) adalah lambang rasa puas. Sepuluh Angka satu berdiri disamping angka nol.